Chapter
01 : Ordinary, Strange, Freaky Man and The Wallet
By :
Muhammad Rizki Herasmaya
23 Agustus 2014
Hari ini, aku memulai hariku di
kota Tokyo. Hari ini aku memutuskan
untuk bekerja, ditengah jalan aku menemukan dompet yang aneh, didalamnya tidak
ada uangnya, tapi hanya kartu-kartu aneh dan kartu nama. Di situ tertulis
“Kojima Shenchi” dan alamatnya di sebuah kafe. Aku pun pergi kesana bermaksud
untuk mengembalikan dompet itu. Dan beruntungnya disana ada lowongan pekerjaan.
Dan gadis menjaga kafe itu merasa kalau dompet itu milik pamannya. Dia amat
cantik dan kurasa aku pernah melihatnya, tapi dimana ya….
Sudahlah yang penting mulai besok
aku sudah bekerja.
~Matsumoto Adam
Hari pertama Adam bekerja di
kafe. Dia masih agak kikuk, padahal beberapa hari ini kafe terlihat sepi.
Berkali-kali pada hari pertamanya ia membuat kesalahan, hal itu membuat sang
gadis agak sebal. Sang gadis pun menghampiri adam “ Kelihatannya kamu kesulitan
untuk bekerja di sini?” “Mmmhh…tidak,saya pikir saya hanya belum terbiasa saja.”
Adam pun tersenyum, “Oh iya, ngomong-ngomong aku belum tahu siapa namamu?”
gadis itu pun bertanya. “Namaku Matsumoto Adam” jawab adam gugup karena
terpesona. “Kalau begitu bolehkah aku memanggilmu Adam-kun?” sambil mengedipkan
sebelah matanya. “Maaf, apakah kamu tahu tentang dompet yang kemarin?” adam
bertanya lagi “Oh itu, kalau itu aku kurang bagaimana kalau nanti sore setelah
kafe tutup, kita pergi ke tempat pamanku, bagaimana?” “Tidak apa. Maaf tapi
tempat pamanmu seperti apa?” “Kurasa itu seperti sebuah laboratorium. Tapi aku
tidak tahu paman sedang meneliti tentang apa”. Pukul 20.00, Matsumoto Adam dan
gadis itu mulai membereskan kafe itu. Mulai dari menyusun meja dan kursi,
melipat taplak meja, serta mematikan lampu yang tidak diperlukan. Mereka
melakukannya dengan agak terburu-buru, terutama adam karena ia sangat penasaran
laboratorium Profesor Shenchi dan misteri di balik dompet aneh itu. Akhirnya,
mereka berangkat menuju laboratorium itu, ternyata jaraknya cukup jauh sehingga
sampai harus menaiki dua bus dengan jurusan yang berbeda. “Yay, Adam-kun kita
telah sampai!” gadis itu berkata pada Matsumoto yang kelihatannya kelelahan
jadi maklum karena hari ini hari Minggu, jadi ia kerja seharian penuh “Oh, jadi
ini laboratorium tempat pamanmu bekerja. Besar juga ya.” Jawab Matsumoto dengan
mencoba tersenyum untuk menutupi kelelahannya itu. Mereka puun mulai
melangkahkan kaki mendekati pintu gerbang dari tempat itu. Di pintu gerbang
laboratorium terpampang sebuah plakat yang bertuliskan ‘Kamen Rider Security’,
gadis itu dengan santainya membuka begitu saja gerbang itu. “Hey, maaf tapi
kenapa kau masuk begitu saja, untuk setingkat laboratorium ini harusnya untuk sebuah
susunan prokoler khusus yang ketat.” Kata Adam yang cukup kaget dengan tindakan
gadis manis itu. “Aku sudah terbiasa kesini. Aku kesini biasanya mengantarkan
makanan untuk Paman, jadi aku mendapatkan akses khusus untuk kesini” jawab
gadis itu tenang. Mereka memasuki laboratorium itu, suasananya cukup
berantakan, di sana sini banyak kertas berserakan dan kabel yang melintangi
jalan. “Paman, Paman, aku kesini bersama orang baru yang bekerja di kafe dan
menemukan dompet aneh milik paman!” seru gadis itu memanggil pamannya, namun
tiada jawaban yang mengikuti seruan itu. “Adam-kun, sebaiknya mengecek ke ruang
lainnya.” “Baiklah.” Mereka pun meninggalkan ruangan pertama, di ruang
selanjutnya terdapat panel-panel komputer dan sebuah monitor besar yang masih
dalam keadaan menyala, tetapi di ruangan itu juga tidak ada orang. Mereka
semakin dalam menelusuri ruangan itu dan mereka menelusuri tempat itu dengan
berpencar. Dan pada saat itu sang gadis menemukan tumpukan kertas bertuliskan ‘K!O
Transformation Project’ dan pada kertas pertama terdapat pula gambar suatu
benda yang mirip dengan dompet yang ditemukan oleh Adam, ia pun membaca tulisan
yang ada padalembar-lembar selajutnya. Pada akhirnya, sang gadis tahu jika
dompet itu bukanlah dompet biasa pada umumnya, tapi itu merupakan bagian dari
‘Kamen Rider Security’ yang sedang dikembangkan pemerintah untuk memusnahkan
Zombie, makhluk aneh yang selama ini meresahkan seluruh Tokyo. “Hey, apakah kau
menemukan sesuatu?” seru Adam yang masuk ke ruangan sang gadis secara
tiba-tiba. “Tidak.” Jawab sang gadis itu singkat, sebenarnya ia ingin
memberitahu Adam tentang dompet itu dan juga Zombie karena si gadis yakin jika
Adam tidak tahu tentang hal itu, tapi mengetahui ini sudah malam maka, ia
mengajak pulang Adam dan membawa pulang kertas-kertas itu.
Keesokan harinya, Adam bangun
cukup siang karena tidur terlalu larut semalam. Ia pun pergi ke kafe,
sesampainya disana keadaan sudah lumayan ramai. Adam lalu menyapa si gadis yang
sedang melayani pelanggan “Selamat pagi.” “Selamat pagi. Eh, Adam-kun bukankah
kau sekolah hari ini? Kenapa kau kemari?” Tanya gadis itu keheranan karena
kadatangan Adam. “Nani e…, benar juga hari ini kan hari Senin, jangan sampai
aku terlambat pada hari pertama ku sekolah disini. Tapi tidak mungkin kalau aku
harus pulang untuk mandi dulu.” Kata Adam “Sebaiknya kau mandi di sini saja
Adam-kun. Kamar mandi ada di belakang dan gunakan saja handuk dan gakuran milik
paman yang ada di lemari. Ia pun cepat-cepat mandi dan berganti pakaian “Huh,
pakaian ini sudah usang, tetapi masih pantas dan nyaman saat dipakai.” Kata
Adam “Aku berangkat!” “Hey, kenapa tidak sarapan dulu… Mmm kenapa dia bangun
kesiangan? Ow mungkin dia lelah.” Kata sang gadis “Eee.., nona aku pesan teh,
hal yang tepat untuk memulai hari ini.” Kata polisi muda yang sedang makan
takoyaki di sudut ruangan “Baik.”
Singkat cerita, Adam telah sampai
di sekolah barunya “Maximum Overdrive High School”, dia sendiri bingung kenapa
ada sekolah seperti itu di Tokyo. Jam menunjukkan pukul 09.00 berarti Adam
terlambat 15 menit, ia pun didatangi seorang guru wanita bernama Katayama
Mihiko, sebenarnya Katayama cukup cantik jika dilihat dari umurnya yang
ditaksir sekitar 30-an tahun, namun dia memiliki pandangan aneh, pandangannya
kosong. “Kau pasti murid baru pindahan dari Saitama itu ya, ayo aku antar kau
ke kelasmu.” Kata Katayama datar, Adam pun mengikutinya “Aneh, aku terlambat
tapi aku tidak dihukum, apa lagi pandangannya yang aneh, pasti ada sesuatu yang
terjadi pada Katayama-sensei.” Batin Adam. Mereka telah sampai di depan kelas
baru Adam yaitu kelas 2-B, disana ada seorang guru lagi yang sedang mengajar
yaitu, Kumakuchi Jirou, dia adalah guru sastra di kelas itu “Jirou-san, inilah
murid baru yang akan sekolah disini.” Kata Katayama kepada Jirou. Adam masuk ke
kelas itu “Baiklah anak muda, perkenalkan namamu pada yang lain.” “Halo semua,
Namaku Matsumoto Adam dari Saitama, salam kenal.” Kata Adam sambil tersenyum. “Baiklah nak, kau
bias duduk diantara dua kursi disana, tapi kenapa kau sekolah tanpa membawa tas?”
Tanya Jirou. “Woy, maafkan aku Jirou-sensei. Aku tadi kesiangan jadi aku
terburu-buru untuk datang kesini.” Kata Adam terbata-bata “Tak apa anak muda,
aku suka semangat mu.” Adam pun duduk di kursi kosong yang sebelah kanan. “Ya
anak-anak, mari kita lanjutkan pembahasan kita tadi tentang ‘Haiku’.” Kata
Jirou memulai pelajarannya lagi.
To
be continued….
source : strangefreakyman.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar