Chapter 03 :
The Rider’s Road
By : Hime-chan no koto ga
suki desu
28 Agustus 2014
“Hari ini, sudah tiga hari
semenjak peristiwa itu. Peristiwa yang merubah hidupku, dari seorang pemuda
biasa menjadi seorang pahlawan yang menyelamatkan nyawa orang banyak. Memang
menurutku menolong orang lain adalah hal yang baik, namun aku ini baru seorang
amatir. Prestasiku di sekolah agak menurun karena aku tidur terlalu malam,
hanya untuk melawan zombie. Ditambah lagi jika aku terluka, aku selalu
merepotkan Haruna-san. Dia selalu dan selalu mengobati luka-lukaku. Haruskah
aku hidup seperti ini? Mengorbankan nyawa demi orang lain, sebagai K!O?” hal
inilah yang berputar terus-menerus di kepala Adam, ia sampai lupa dengan
sekitarnya, makanannya dan juga temannya, Natsumoto Yui, yang menemaninya makan
siang di kafetaria Maximum Overdrive High School.
“Adam-kun, ada lalat hinggap di atas nasimu.” Adam masih tenggelam dalam lamunannya, hal ini membuat Yui mengulangi perkataannya “Adam-kun, ada lalat di makananmu.” Namun tetap saja Adam tidak merespon “Adam-kun!” sentak Yui, rupanya hal itu membuat Adam tersadar dari lamunannya. “Eh iya, ada apa Yui-san?” tanya Adam “Tadi ada lalat hinggap di nasimu. Sebenarnya ada apa dengan dirimu, beberapa hari ini kau bertindak aneh, sering menghilang saat istirahat dan juga selalu pulang cepat?” Pertanyaan Yui itu membuatnya bingung karena tidak mungkin ia mengungkapkan bahwa ia adalah Kamen Rider. “Ah, aku tidak apa-apa, aku hanya tidak ingin membuat Haruna-san khawatir kalau aku tidak segera ke kafe.” Kata Adam menutupi kebenaran. “Ya sudah, kalau begitu. Oh iya, aku tadi disuruh menyampaikan padamu, kalau nanti setelah selesai istirahat kau harus menemui Katayama-sensei, katanya ada hal penting yang ingin dibicarakannya denganmu.” Jelas Yui kepada Adam. Tidak berselang lama bel berbunyi menandakan istirahat telah usai. Adam lalu pergi ke kantor Katayama Mihiko, “Nak, Kulihat hasil ulanganmu kemarin buruk sekali. Apakah ada hubungannya dengan para ‘zombie’?” tanya Katayama-sensei dengan nada yang datar dan tatapan dinginnya. “Apa yang sensei maksud? Apakah tentang monster jahat yang menyerang kota itu?” tanya Adam sedikit takut identitasnya diketahui orang lain “Tidak perlu seperti itu anak muda, saat kau berubah menjadi pahlawan super yang mengalahkan para zombie, menyelamatkan orang-orang tak bersalah, aku sudah melihatnya, sungguh mulia hatimu.” Kata Katayama-sensei memuji Adam namun tetap dengan suara datar. “Jadi, jadi sensei tahu tentang henshin ku?!” kata Adam kaget dengan perkataan gurunya itu, gurunya lalu mengangguk pelan. Adam merasa lega karena gurunya itu tidak menghukumnya karena sering terlambat masuk kelas. Bergembiralah, sebelum kau merasakan kehancuranmu anak muda, gumam Katayama-Sensei perlahan “eh, Katayama-sensei?” tanya Adam karena seperti mendengar sesuatu “Iie, nani mo.”
“Adam-kun, ada lalat hinggap di atas nasimu.” Adam masih tenggelam dalam lamunannya, hal ini membuat Yui mengulangi perkataannya “Adam-kun, ada lalat di makananmu.” Namun tetap saja Adam tidak merespon “Adam-kun!” sentak Yui, rupanya hal itu membuat Adam tersadar dari lamunannya. “Eh iya, ada apa Yui-san?” tanya Adam “Tadi ada lalat hinggap di nasimu. Sebenarnya ada apa dengan dirimu, beberapa hari ini kau bertindak aneh, sering menghilang saat istirahat dan juga selalu pulang cepat?” Pertanyaan Yui itu membuatnya bingung karena tidak mungkin ia mengungkapkan bahwa ia adalah Kamen Rider. “Ah, aku tidak apa-apa, aku hanya tidak ingin membuat Haruna-san khawatir kalau aku tidak segera ke kafe.” Kata Adam menutupi kebenaran. “Ya sudah, kalau begitu. Oh iya, aku tadi disuruh menyampaikan padamu, kalau nanti setelah selesai istirahat kau harus menemui Katayama-sensei, katanya ada hal penting yang ingin dibicarakannya denganmu.” Jelas Yui kepada Adam. Tidak berselang lama bel berbunyi menandakan istirahat telah usai. Adam lalu pergi ke kantor Katayama Mihiko, “Nak, Kulihat hasil ulanganmu kemarin buruk sekali. Apakah ada hubungannya dengan para ‘zombie’?” tanya Katayama-sensei dengan nada yang datar dan tatapan dinginnya. “Apa yang sensei maksud? Apakah tentang monster jahat yang menyerang kota itu?” tanya Adam sedikit takut identitasnya diketahui orang lain “Tidak perlu seperti itu anak muda, saat kau berubah menjadi pahlawan super yang mengalahkan para zombie, menyelamatkan orang-orang tak bersalah, aku sudah melihatnya, sungguh mulia hatimu.” Kata Katayama-sensei memuji Adam namun tetap dengan suara datar. “Jadi, jadi sensei tahu tentang henshin ku?!” kata Adam kaget dengan perkataan gurunya itu, gurunya lalu mengangguk pelan. Adam merasa lega karena gurunya itu tidak menghukumnya karena sering terlambat masuk kelas. Bergembiralah, sebelum kau merasakan kehancuranmu anak muda, gumam Katayama-Sensei perlahan “eh, Katayama-sensei?” tanya Adam karena seperti mendengar sesuatu “Iie, nani mo.”
Tak terasa sekolah telah
usai, namun Adam tidak segera pulang supaya bisa bekerja di kafe, karena
temannya, Natsumoto Yui, yang selalu mengajaknya pulang bersama namun kali ini Yui
tidak diketahui keberadaannya. “Hei, Adam kau tahu dimana Yui-chan?” tanya
Nakamura Inoe, sahabat Adam yang lain, “Kupikir tadi Yui-san tadi bersamamu,
Inoe-san. Bagaimana kalau kita mencarinya bersama.” Kata Adam. “Benar juga,
lagi pula dia juga teman kita kan?” jawab Inoe, mereka berdua lalu mencari Yui
di sekitar lingkungan sekolah. “Yui-chan!” “Yui-san!” suara dua pemuda itu
bersahut-sahutan. “Bagaimana jika kita berpencar saja?” tanya Inoe “Baiklah.
Lagipula itu akan membuat menjadi lebih mudah.” Jawab Adam. Mereka pun berpencar,
Adam ke arah belakang sekolah sedangkan Inoe mencari luar sekolah. “Kira-kira
keman Yui-san?” gumam Adam sambil mencari ke arah gudang yang terletak di
belakang sekolah, namun Adam dikejutkan oleh teriakan yang berasal dari dalam
gudang, Adam langsung berlari ke dalam gudang. Betapa terkejutnya Adam ketika
melihat ke dalam gudang, ternyata ada Yui yang sedang dipojokkan oleh seorang
zombie, dan kedatangan Adam diketahui Yui dan juga sang zombie. Melihat hal
itu, Adam merasa harus menolongnya, namun ia merasa bimbang, haruskah dia henshin
di depan Yui, atau dia lari untuk mencari bantuan dan lalu baru menjadi K!O.
Karena jika dia henshin di depan Yui, maka identitasnya sebagai K!O akan
terbongkar, tapi jika tidak, ia tidak akan memiliki banyak waktu untuk
menyelamatkan Yui yang sedang terancam. “Are you afraid, Senpai? I thought
Rider never become a coward.” Kata seorang pemuda, sambil menunjuk ke arah
Adam, mengagetkan semua yang ada di gudang itu “Tak harus kaget, aku tahu semua
orang yang ada di ruangan ini. Bahkan aku tahu siapa Host dari zombie itu, dan juga henshinmu, Senpai.” Penjelasan
pemuda itu malah semakin membuat Adam kebingungan “Host? Siapa kau sebenarnya?” tanya Adam kebingungan. “Kau belum
harus mengenal siapa aku, Senpai. Yang penting sekarang seberapa keberanianmu
untuk henshin disini dengan bayarannya identitasmu terbongkar. Atau
kau juga ingin aku henshin, kurasa untuk mengalahkannya cukup menggunakan
kekuatanmu saja, sudah cukup.” Lanjut pemuda itu \dengan panjang lebar. Hal itu
membuat Adam semakin bingung, tapi apa yang dikatakan pemuda misterius itu
benar, ia harus henshin disini untuk menyelamatkan nyawa Yui. Masa bodoh dengan identitas, nyawa orang
lain dalam masalah, pikir Adam. Lalu Adam mengambil Rider Belt yang ada di dalam tasnya dan memasangnya, “Aku masih
belum tahu siapa dirimu, tapi aku akan menolong Yui-san, sekarang.” Kata Adam
kepada pemuda misterius itu, kemudian Adam mengambil kartu Rider Access Card dari dalam decknya,
dengan ia menggesekkannya di Drive
Scanner yang ada di samping kiri sabuknya itu, “Henshin.” Ujar Adam
dengan lantang. Tak lama kemudian, tubuh Adam diselimuti cahaya kehijauan, dan
saat sinar itu mulai redup terlihat oleh semua orang di dalam gudang itu, Rider Armor berwarna hijau yang terbuat
dari logam khusus yang bisa menahan kekuatan zombie, lalu terdengar suara dari
sabuk yang dikenakan Adam “Load Complete, Kamen Rider K!O, Active!”. “K!O?”
kata Yui perlahan. Lalu dengan cepat Adam mengalihkan zombie untuk menyingkir
dari Yui, “Cepat Yui-san, menyingkirlah.” Kata Adam, dengan cepat pula Yui
pergi menjauh dari tempat pertarungan K!O, dan pemuda misterius itu
meninggalkan gudang itu,”Kurasa kau sudah menemukan ‘Rider’s road’ milikmu, Senpai.” Kata pemuda misterius itu perlahan.
Sementara itu, K!O lalu menghempaskan zombie itu kearah tembok di dekat mereka,
zombie itu terpelanting dan menghantam tembok. “Kalian, para zombie, telah membuat
hidup manusia sengsara. So, let me settle this for them.” Dengan cepat Adam
memukul zombie itu sekuat tenaga dan bertubi-tubi. Namun, zombie itu menghindar
dan melompat ke belakang K!O serta mencoba menghujamkan taringnya yang tajam ke
arah bahu K!O, K!O yang tidak memperkirakan serangan itu, tidak bisa menghindar
dari kekuatan rahang zombie yang sangat kuat “Aaarrgh, aku tidak akan kalah
darimu, karena aku henshin untuk membela kemanusiaan, sedangkan kalian adalah pencelaka
manusia, karena itu aku tak akan kalah.” Kata K!O yang kemudian membanting
zombie itu ke depannya. Setelah terbanting, zombie itu mencoba bangkit beberapa
kali, dan akhirnya bisa bangkit dengan sedikit terhuyung, tidak menyia-nyia
kesempatan lagi, K!O langsung menarik kartu dari decknya, “Ayo, segera kita selesaikan saja pertarungan ini.” Kata
K!O yang kemudian menggesekkan kartunya ke Drive
Scanner “Final Card, Active!” suara dari sabuk K!O menggema di seluruh
ruangan, dengan sedikit menahan rasa sakit di bahunya, K!O lalu melompat dan
berseru “Mantis Slash Kick!” sesaat setelah kakinya menghantam tubuh zombie,
sepasang sabit aura menebas tubuh zombie itu dan akhirnya meledak. “Yokatta,
satu lagi nyawa terselamatkan.” Kata K!O lega, dan tidak sengaja melihat ke
tempat bekas ledakan tubuh zombie tadi dia melihat benda yang cukup familiar
“Lho, inikan kalung milik Katayama-sensei. Mengapa bisa ada di sini?” Lalu K!O
memungutnya. “Ternyata, Adam-kun seorang Kamen Rider.” Kata Yui perlahan.
“Yui-san, daijobu desu ka?” tanya K!O yang kini telah kembali menjadi Adam “Aku
tidak percaya.” Kata Yui “Kau ternyata seorang pahlawan, kau hebat sekali,
tindakanmu tadi sangat heroik!” kata Yui agak kegirangan, dan tiba-tiba memeluk
tubuh tegap Adam. “Hoi, Adam-kun, apakah kau di situ? Kudengar di gudang ini
ribut sekali. Aku bersama Haruna-san, dia sangat mengkhawatirkanmu.” Kata Inoe
bersama Haruna sambil memasuki gudang itu. Haruna cukup tercengang melihat Adam
sedang dipeluk oleh seorang gadis, ada rasa di pojok hatinya yang membuat
dadanya sesak, “Adam-kun!” seru Haruna, hal itu membuat kedua orang yang sedang
berpelukan tadi kaget dan Yui melepaskan pelukannya. “Eh Haruna-san, maaf, aku
tadi agak khawatir dengan Yui-san karena biasanya kami pulang bersama dan kali
ini dia belum pulang, jadi aku dan Inoe-san pergi mencarinya.” Jelas Adam “Ya
sudah, kalau begitu ayo kita segera ke kafe, kasihan Paman Shenchi menunggu, kan
hari ini dia ada di kafe.” Kata Haruna-san ketus. Mereka berempat lalu pulang
ke tujuan masing-masing. Adam dan Haruna pergi ke kafe menaiki K!O Hopper,
“Adam-kun, apakah temanmu tadi diserang zombie?” tanya Haruna yang membonceng
Adam “Ya, lalu hatiku mengatakan untuk menyelamatkannya, sehingga aku henshin
menjadi K!O.” terang Adam, tapi kenapa
harus berpelukan,batin Haruna di dasar hatinya.
Tak lama kemudian mereka
telah sampai di kafe, mereka kemudian bergegas masuk. Kafe hari itu cukup
lengang, jadi tidak membuat Profesor Shenchi kewalahan untuk melayani
pelanggan. “Adam-kun, segera ganti pakaianmu dan layanilah pelanggan, kasihan
paman melayani pelanggan dari tadi, beliau pasti lelah.” Perintah Haruna ketus,
Adam heran melihat sikap Haruna semenjak dari sekolah tadi, sikap Haruna begitu
ketus padanya. Adam lalu mengganti seragam sekolahnya dengan baju yang biasa ia
pakai saat bekerja di kafe, dan segera melakukan apa yang menjadi tugasnya,
setelah semuanya selesai, tidak terasa sudah pukul 20.00. saatnya kafe ditutup,
“Adam-kun, tolong rapikan mejanya seperti biasa, aku akan ke belakang dulu.”
Kata Haruna singkat, semua itu dilakukan Adam dengan cekatan. Setelah kafe
sudah dirapikan, Adam tidak langsung pulang tapi menghampiri Profesor Shenchi
yang sedari tadi menemaninya membereskan kafe. “Paman, ada beberapa hal yang
ingin kutanyakan pada paman, tapi sebelumnya, kira-kira mengapa Haruna-san
semenjak tadi sore begitu cuek kepadaku? aku merasa aneh, paman.” Kata Adam
kepada Profesor “Aku sendiri tidak tahu, nak. Memang wanita terkadang lebih
sulit dimengerti daripada rumus fisika. Memangnya hal apa yang ingin kau tanyakan padaku?” jawab profesor dengan
sedikit bergurau. “Begini paman, tadi saat di sekolah, aku bertarung melawan
zombie dan saat akan melawannya aku didatangi seseorang yang memberitahukan
sesuatu tentang host dan
mengisyaratkan adanya rider lain selain K!O, apa maksud orang itu paman?” tanya
Adam kepada profesor “Jadi begini nak, host
adalah tubuh manusia yang dijadikan pemicu keluarnya zombie rogue yang biasanya
menyerang manusia. Zombie rogue timbul karena rasa putus asa, kekecewaan, dan
kemarahan yang ada di dalam hati manusia, serta soal rider lain, mungkin orang
itu benar karena selama ini Kamen Rider Security telah dikembangkan
sebanyak tiga buah dan juga sebenarnya K!O masih dalam proses percobaan, jadi
aku masih belum tahu seberapa kekuatan maksimal dari K!O.” jelas Profesor
dengan ramah. “Oh ya, dan satu lagi paman, aku tadi menemukan kalung ini di
tempat bekas hancurnya zombie yang kulawan tadi.” Kata Adam sambil menunjukkan
kalung yang dipungutnya tadi “Oh, kalung itu adalah tanda bahwa seorang manusia
aadalah seorang host, karena jika ia
telah menjadi host maka tubuhnya akan dikendalikan oleh insting zombie, dan
jika perasaan negatif manusia yang menjadi pemicu munculnya zombie telah
maksimal, maka kalung itu akan mengeluarkan perwujudan dari zombie. Satu lagi,
semakin gelap liontin dari kalung itu maka, semakin kuat pula zombie yang
dilahirkan. Segitu saja ya, aku sudah mengantuk, kau tak usah pulang saja, kau
bisa menginap disini karena sudah terlalu malam. Oyasumi.” Kata profesor
mengakhiri perbincangan malam itu “Oyasumi. Baik paman.” kata Adam lalu paman
pergi ke kamar tidurnya yang berada di ruangan bagian belakang kafe. “Apakah
Haruna-san marah kepadaku? Tapi kenapa ya? Entahlah yang penting besok pagi aku
akan memasakkan sesuatu untuk Haruna-san sebagai ucapan maafku. Sekarang aku
sudah ngantuk sekali.” Kata Adam lirih dan tak terasa tertidur di kursi kafe.
“Huh, ternyata K!O itu kuat juga, aku terkesan.” Kata
seorang wanita yang berdiri menatap langit berbintang di kota Tokyo malam itu.
Tubuhnya yang semampai, rambutnya yang pendek berwarna coklat tampak serasi
dengan mantel bulu yang ia kenakan. Kemudian wanita itu pergi meninggalkan
tempat itu menuju ke sebuah monumen, monumen berbentuk kubus yang tertopang di
salah satu sisinya.
To be continued…
Gomen, mungkin habis ini ane bakal hiatus beberapa lama.......
Hontou ni gomen......
Nice gan .. hihih :)
BalasHapusVisit ya gan http://faisal-okee.blogspot.com/ , follow dan koment nya d tunggu :)